Movie review:Hangout vs Cek toko sebelah (Spoiler alert)
Well
2 film ini sedang bersaing ketat.
Tanpa basa basi kita langsung saja review
Hangout:
Film ini seperti kejutan buat saya.Karena komedi +thiller ala Raditya Dika menurut saya adalah hal baru.Saya bukan penggemar Raditya Dika ,hanya saja sering menikmati hasil karyanya.Saya cuman pernah baca buku manusia setengah salmon,cinta brontosaurus dan marmut merah jambu,terimakasih perpustakaan sekolah :v.
Apa cuman saya yg ngerasa ...kalau karya Raditya Dika di buku lebih bagus daripada di filmkan?Kerasa garing2 cheesy gitu kalau udah jadi film kalau soal cerita ...untungnya dibantu dengan komedi khas Radit yg menyelamatkan cerita.
Ok cukup intermezzo panjangnya:b.Jujur ya film ini cukup mengecewakan:(
Pemainnya tidak pas ._. .Saya gak bakalan bilang aktingnya gak bagus ,hanya saja plot cerita tidak membuat karakter bersinar.Para pemain memerankan dirinya sendiri...tapi dengan versi 'remake'ala cerita.Saya ngerti yg bikin film ini Stand up comedian kondang.Cuman unsur komedi yg "dipaksakan" pada pemain lain justru membuat film kurang lucu.
Awal2 cerita agak membosankan ...cerita tentang Radit yang sedang dilanda masalah ekonomi lalu menerima undangan misterius dan bersama2 artis lain datang ke sebuah pulau untuk memenuhi 'job' .Mereka adalah Prilly Latuconsina, Titi Kamal, Surya Saputra, Gading Martin, Dinda Kanya Dewi, Soleh Solihun, Mathias Muchus dan Bayu Skak.Hingga om mucus(Muchus Mathias) meninggal, keadaan mulai mencekam dan satu persatu mulai banyak yg meninggal.Mereka mulai saling curiga satu sama lain kalau pelakunya adalah salah satu diantara mereka.
Hingga sewaktu tinggal Radit dan Soleh yg masih hidup ...terungkap kalau Prilly pelakunya.Buat kalian yang maniak film thiller kayak saya ,sudah bisa nebak dari 1/4 cerita pertama.Gak perlu nunggu akhir cerita.Memang saya akui akting Prilly tidak menimbulkan jejak sama sekali kalau ia adalah antagonis cerita ini,tapi justru itu yang bikin ketauan !Di film-film thiller ini termasuk 'jurus lama' ,justru kalau karakter itu tampak terlalu innocent biasanya justru karakter itu yang jadi psikopat dalam cerita.
Hal lain yang saya gak suka...komedinya merusak plot cerita ;( .Lebih tampak kayak pertunjukan drama komedi daripada sebuah film menurut saya.
Padahal promosi film ini termasuk bagus dan trailernya menarik .Kualitas pengambilan gambar dan lokasi juga cukup oke.
Yg paling gaje sih endingnya ,klise._.
Pembunuh nyeritaiin semua masalah dia ,antagonis ceramah...pembunuh nyadar.Lalu pesan-pesan moral akhir dan intermezzo tentang Soleh Solihin.Mengecewakan... 'the end moment'terasa nonton film2 gaya kaku ala 80an .
Yg bagusnya...gak ada unsur paha dan dada serta percintaan gaje yg bikin enek .Setting lokasi alamnya cukup memanjakan mata.
Mungkin film ini gak cocok sama selera saya.Banyak orang yg bilang bagus...mungkin karena pengaruh pemainnya yg kondang.Tapi jujur saja dalam film saya gak lihat siapa yg main ,tapi bagaimana karakter mereka saat main film bersatu padu dengan plot cerita.
Rate film ini :5/10
Cek toko sebelah:
2 film ini sedang bersaing ketat.
Tanpa basa basi kita langsung saja review
Hangout:
Film ini seperti kejutan buat saya.Karena komedi +thiller ala Raditya Dika menurut saya adalah hal baru.Saya bukan penggemar Raditya Dika ,hanya saja sering menikmati hasil karyanya.Saya cuman pernah baca buku manusia setengah salmon,cinta brontosaurus dan marmut merah jambu,terimakasih perpustakaan sekolah :v.
Apa cuman saya yg ngerasa ...kalau karya Raditya Dika di buku lebih bagus daripada di filmkan?Kerasa garing2 cheesy gitu kalau udah jadi film kalau soal cerita ...untungnya dibantu dengan komedi khas Radit yg menyelamatkan cerita.
Ok cukup intermezzo panjangnya:b.Jujur ya film ini cukup mengecewakan:(
Pemainnya tidak pas ._. .Saya gak bakalan bilang aktingnya gak bagus ,hanya saja plot cerita tidak membuat karakter bersinar.Para pemain memerankan dirinya sendiri...tapi dengan versi 'remake'ala cerita.Saya ngerti yg bikin film ini Stand up comedian kondang.Cuman unsur komedi yg "dipaksakan" pada pemain lain justru membuat film kurang lucu.
Awal2 cerita agak membosankan ...cerita tentang Radit yang sedang dilanda masalah ekonomi lalu menerima undangan misterius dan bersama2 artis lain datang ke sebuah pulau untuk memenuhi 'job' .Mereka adalah Prilly Latuconsina, Titi Kamal, Surya Saputra, Gading Martin, Dinda Kanya Dewi, Soleh Solihun, Mathias Muchus dan Bayu Skak.Hingga om mucus(Muchus Mathias) meninggal, keadaan mulai mencekam dan satu persatu mulai banyak yg meninggal.Mereka mulai saling curiga satu sama lain kalau pelakunya adalah salah satu diantara mereka.
Hingga sewaktu tinggal Radit dan Soleh yg masih hidup ...terungkap kalau Prilly pelakunya.Buat kalian yang maniak film thiller kayak saya ,sudah bisa nebak dari 1/4 cerita pertama.Gak perlu nunggu akhir cerita.Memang saya akui akting Prilly tidak menimbulkan jejak sama sekali kalau ia adalah antagonis cerita ini,tapi justru itu yang bikin ketauan !Di film-film thiller ini termasuk 'jurus lama' ,justru kalau karakter itu tampak terlalu innocent biasanya justru karakter itu yang jadi psikopat dalam cerita.
Hal lain yang saya gak suka...komedinya merusak plot cerita ;( .Lebih tampak kayak pertunjukan drama komedi daripada sebuah film menurut saya.
Padahal promosi film ini termasuk bagus dan trailernya menarik .Kualitas pengambilan gambar dan lokasi juga cukup oke.
Yg paling gaje sih endingnya ,klise._.
Pembunuh nyeritaiin semua masalah dia ,antagonis ceramah...pembunuh nyadar.Lalu pesan-pesan moral akhir dan intermezzo tentang Soleh Solihin.Mengecewakan... 'the end moment'terasa nonton film2 gaya kaku ala 80an .
Yg bagusnya...gak ada unsur paha dan dada serta percintaan gaje yg bikin enek .Setting lokasi alamnya cukup memanjakan mata.
Mungkin film ini gak cocok sama selera saya.Banyak orang yg bilang bagus...mungkin karena pengaruh pemainnya yg kondang.Tapi jujur saja dalam film saya gak lihat siapa yg main ,tapi bagaimana karakter mereka saat main film bersatu padu dengan plot cerita.
Rate film ini :5/10
Cek toko sebelah:
Film komedi Indonesia berjudul “Cek Toko Sebelah” ini merupakan film menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah ( Chew Kinwah ) dan 2 anak lelakinya yang bernama Yohan ( Dion Wiyoko ) dan Erwin ( Ernest Prakasa ). Yohan merupakan anak sulung dan Erwin anak bungsu, keduanya memiliki karakter berbeda, di mana Yohan yang suka membantah orangtua dan memiliki sifat buruk sedangkan Erwin memiliki sifat penurut dan juga pintar karena memiliki karir yang bagus.
Suatu ketika sang ayah akan mewariskan sebuah toko kepada si bungsu, Erwin dan hal ini ditentang oleh Yohan yang merasa dirinya lebih pantas untuk mewarisinya terlebih Yohan juga memiliki istri bernama Ayu ( Adinia Wirasti ) agar kehidupannya lebih stabil.
Sekian sinopsisnya
Masuk ke review ..film ini masuk ke daftar film Indonesia yg saya sukai.Ringan namun berkualitas dan penuh sarat makna
Ceritanya pun sebenarnya 'kena' di beberapa orang.Saya suka karakter Koh Afuk di film ini ...gak seperti di film2 gaje .Biasanya karakter engkoh-engkoh cina di film itu lebay!Seriusan nih bayangin stereotype nya:Pake topo tradisional,kacamata bulet ,jalannya aneh ,pake cheongsam,ngitung pake sempoa + ngomong pake 'hanya' trus kata2 tambah sisipan 'o' secara berlebihan.Di film ini keliatan banget real Akoh-akoh stater pack ..baik ke pembeli ,dekat sama pekerja dan pandai ngatur uang.
Apalagi pas adegan koh Afuk ngehitung uang gara-gara gemas sama Erwin ngehitung uang perlembar.Ngehitung uang cepetnya itu man :v.Khas pedagang-pedagang chinese
Konfliknya....KENA banget.Tentang Erwin yang bimbang mau membahagiakan ortu dengan melanjutkan usaha koh Afuk atau mengejar karir cemerlang di Singapore ,
Yohan yang menahan hati karena sikap ayah yg meremehkanya karena kesalahan masa lalunya yg depresi karena ditinggal mendiang ibu tercinta lalu nge-drugs +membuat berantak kuliahnya dan hidupnya.
Natalie yang menaruh harapan pada Erwin untuk mengejar karier demi kebahagian Erwin dan dirinya .Disangka egois
Ayu....istri Yohan yang merupakan seorang pribumi.Mungkin tidak disinggung terlalu dalam .Namun dicerita terlihat jelas bahwa pernikahan Ayu-Yohan hanya mendapat restu dari ibu Yohan namun mendapatkan reaksi sebaliknya dari Koh Afuk(Ayah Yohan)
Rasa iri Yohan yg memicu pertengkaran dgn Erwin dirumah sakit.
Awalnya saya kira ini tentang persaingan antar toko.Namun enggak sama sekali..meskipun ada toko lain.Tampaknya mereka bersaing dengan cara sehat.
Jokenya mantep ih.Wkwkkw di awal2 cerita kita sudah disuguhi Yohan yg berseteru dengan Kaesang(anak presiden Jokowi) ditengah jalan lalu keluarlah candaan "Memang jalan /negara ini punya bapak lo" .Wkwkkwkwwk gak perlu diperpanjang pun sudah ketawa 1 studio bioskop.Joke favorit saya adalah waktu Yohan cs main kartu didepan lukisan rohani...mereka seketika merasa gak enak lalu berdoa :v.Masih banyak joke2 lain didalam cerita tapi last but not least adalah ketika 'Happy Ending' tercapai si Erwin menyakan dimana ko Afuk...eh ternyata ia bermain kartu dengan teman2 Yohan .
Saya salut sama kualitas akting Ernest ....gak kalah sama artis2 berpengalaman.Kalau boleh jujur aura 'good looking' dia menyelamatkan di film.Karena punya lawan main seperti Dion Wiyoko cukup berat ..jangan sampai aktor utama kebanting sama pemeran pembantu.
Walaupun begitu yang paling saya sukai adalah film ini gak egois.Karakter utamanya tidak memonopoli cerita ,karakter2 lain cukup mendapatkan porsi cerita yg pas.Sehingga mereka tidak terkesan cuman numpang lewat di film walaupun durasi mereka muncul cuman sedikit
Film ini juga sarat pesan-pesan baik.Seperti saat koh Afuk menjelaskan "karma anak perempuan" pada si bos(Tora Sudiro) karena melecehkan serketarisnya.Atau saat koko dan adik memperbaiki hubungan demi ayah mereka,atau yg paling sweet saat Natalie menerima setulus hati kalau Erwin berniat meninggalkan karier demi meneruskan toko ayahnya.Endingnya?Sempurna...semua orang mendapatkan kebahagiaan seharusnya.
Keunikan film ini berani mengangkat hal-hal yg jarang difilmkan tapi real di kehidupan nyata.Saya suka gaya bertengkar Edwin-Natalie atau Yohan-Ayu mereka bertengkar ...tapi caranya dewasa gak lebay trus penuh air mata rayaknya roman remaja picisan,persaingan sehat antara para pedangang,unsur kekristenan dan pernikahan campuran dan kerusuhan 98.Masalah2 'selipan'tersebut disertakan secara tipis namun tidak samar.Keberadaan nya ada, namun tidak mengganggu plot cerita utama.
Kekurangan:Promosi kurang menyakinkan..namun menurut saya hal itu justru menjadi sebuah kejutan yg out of expectation
Dialog koh Afuk sewaktu bebicara di makam istri ada 1 kata yg janggal yaitu "gua" yg harusnya diganti "aku"
Rating film:9.5/10
keren... banget lah sinopsis rh komennya. aku suka dua duanya
BalasHapusThank you sis
Hapus